Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Rumah

Ketika malam rumah kita seperti kunang-kunang Cahaya kuning yang sedikit redup, menyala sendiri di tengah belantara malam Tetangga kita hanyalah pepohonan, padi-padi dan orang-orangan sawah Ada bagian dari rumah kita yang terbuka lebar Sehingga kita bisa menontoni indahnya semesta tanpa perlu pembatas Ketika bintang lagi ramai-ramainya Kita akan tiduran dan tertawa bersama sambil berpelukan Waktu bulan lagi bulat-bulatnya dan sepi bintang Kita duduk bersebelahan,aku menyandarkan kepalaku di pundakmu Ketika matahari sedang terik-teriknya Aku berkeliling sambil menenteng keranjang kayu Aku senang berburu buah strawberry di kebun belakang rumah Sedangkan kau sibuk dengan kanvasmu yang menghadap kearah pohon tanjung Ketika mulai sore, aku menyandarkan tubuhku di batang pohon tanjung Kemudian kau menghampiri dan meletakkan kepalamu di pangkuanku Sinar matahari tidak terlalu terik lagi aku mengeluarkan stawberry tadi dari keranjang kayuku Aku menyuapkannya satu perstu buah strowbery sebeg

Nyctophilia

Gelap tak lagi terasa kelam Siul malam segarkan mata yang tak kunjung pejam Perih bukanlah awam Bagi jiwa yang kenyang dimaki jahanam Yogyakarta,4 Mei 2017    

Menanti Datangnya Tuan

kedatangan tuan ku tunggu.. dengan busana sederhana kaku bergaya necis tak banyak aksesoris kedatangan tuan ku tunggu.. nuranimu tertempah otakmu terasah kita satu suara lelah pada kompetisi capek cari muka kedatangan tuan ku tunggu.. malas bergaya mewah benci cari perhatian kedatangan tuan ku tunggu perbincangan hingga larut malam ditemani secangkir kopi kental mengoceh panjang lebar hingga angin malam tak terasa dingin redup cahaya bulan cukup nyaman menyinari wajah tuan mulai tampak samar-samar malam itu pasti sangat indah kapan tuan sedia luangkan waktu? bayanganku tuan itu manis dalam kesederhanaan tuan itu pencinta kebebasan tuan itu tak suka diatur tuan itu tak jago matematika,kimia atau fisika tuan itu cerdas sekali menggunakan otak kananya tuan belum mau menunjukkan batang hidung? sedang ada diujung dunia bagian mana,tuan? kemari..nona menanti Sanggau, 8 February 2017

Terbiasa

Suatu sore dihari rabu Sekitar pukul 17.00 Aku masih terkurung Telapak kakiku berkeringat Ubin yang dingin mengundang hawa gelisah Desir angin pendingin ruangan menambah genting Kanan-kiriku hanya angin Hembus nafasku seolah menggema.. Dari kaca nako, matahari memantulkan cahanya Matahari sore seolah pamer Mengejek aku yang ketakutan Nyanyian merdeka anak-anak dari lantai bawah mengundang iri Takutpun terasa nikmati bagi jiwa yang terbiasa Matahari perlahan-lahan tenggelam Kini sirnalah dia Aku masih dalam keadaan yang sama Ku harap besok sore matahari datang lagi Dan kembali mengejek aku yang sendirian 17mei2017